Belajar Menjadi Ayah dari Pak Ridwan Kamil

Abah Jack
0

 Belajar Menjadi Ayah

oleh Abah Jack


    Kamis, 26 Mei 2022 lalu tersebar kabar mengejutkan. Putra pertama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK), Emmeril Kahn Mumtadz hanyut di Sungai Aare Swiss. Eril - sapaan akrab Emmeril - hanyut terbawa arus setelah berusaha untuk kembali setelah berenang bersama adik dan temannya. (detik.com)


    Setelah kejadian tersebut , pihak berwenang di sana kemudian mencari Eril. Pak RK yang saat itu berada di Inggris untuk tugas kedinasan langsung terbang ke Swiss. Proses pencarian pun terus dilakukan.


    Sehari, dua hari, hingga hari ketiga Sabtu, 28 Mei 2022 belum juga ada tanda-tanda Eril ditemukan. Pihak keluarga Pak RK di Indonesia dan Kedutaan Besar RI di Bern pun terus menyampaikan informasi terbaru terkait perkembangan proses pencarian Eril. Segala teknik dilakukan oleh pihak berwenang dalam proses pencarian Eril. Hasilnya masih sama. Nihil.


    Memasuki hari ke-7 hilangnya Eril, pihak keluarga yang ada di Indonesia menyampaikan informasi mengejutkan. Setelah berkonsultasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat, pihak keluarga menyatakan Eril sudah wafat karena tenggelam dan menggelar Salat Ghaib untuk Eril di kantor MUI Kota Bandung (detik.com).


    Sehari sebelum pihak keluarga mengumumkan Eril wafat, Pak RK yang masih berada di Swiss masih terus berikhtiar mencari Eril. Bisa dikatakan hingga cara dan energi terakhir yang dimiliki Pak RK. Berjalan kaki menyusuri sungai seorang diri dengan menggunakan tongkat kayu!


    Setiap mata yang melihat hal itu pasti akan meneteskan air mata. Hati yang menyaksikan itu tentu tidak akan tega. Melihat seorang Ayah mencari anaknya yang tenggelam di sungai dengan menyusuri sungai.


    Walaupun bisa dikatakan berat untuk berhasil tetapi itulah yang dilakukan seorang Ayah. Bukan masalah berhasil atau tidaknya. Tetapi sesungguhnya kita sedang melihat cinta seorang Ayah sedang bekerja. Kita sedang menyaksikan tanggung jawab seorang Ayah demi anaknya.


    Seperti halnya Maryam sebagaimana disebutkan dalam Surah Maryam ayat 25.  Ketika selesai melahirkan kemudian bersandar di bawah pohon kurma. Kemudian Allah mengilhamkan Maryam untuk menggoyangkan pohon kurma. Bagaimana mungkin seorang wanita yang baru melahirkan seorang diri menggoyangkan pohon kurma yang demikian besar? Jelas tidak masuk akal. Tetapi itulah ikhtiar yang diminta oleh Allah SWT. Ya, tugas manusia adalah berikhtiar hingga kekuatan terakhirnya. Hasil sepeuhnya hak Allah SWT. Kalau saya melihat demikian pula yang dilakukan oleh Pak RK.


    Hari berikutnya tampak pemandangan mengharukan sebagaimana yang diunggah oleh akun media sosial Pak RK, @ridwankamil. Terlihat Pak RK, istrinya, Bu Atalia serta anak keduanya, Zahra. Duduk bertiga memandangi aliran Sungai Aare.


"Wahai Sungai Aare,


Sebagai sesama makhluk Allah SWT aku titipkan jasad anak kami kepadamu..


Sudah kukumandangkan adzan terbaikku di tepi batasmu..


Bahagikan dia dalam keindahanmu..“


    Demikian sebagian bunyi unggahan Pak RK. Bahasa cinta yang sedemikian dalam dari seorang ayah. Bahasa keikhlasan begitu kentara atas semua yang telah terjadi. Keikhlasan melepas putra sulungnya ini juga nampak ketika Pak RK memimpin Salat Gaib untuk anaknya tersebut di tepian Sungai Aare. Hati boleh menangis tetapi kepala terus tegak dan tangan terus terangkat untuk menunjukkan kepasrahan dan memohon doa yang terbaik untuk Sang Anak. 


    Demikian pula, kita belajar banyak dari apa yang dialami Pak RK. Tentang cinta dan tanggung jawab seorang ayah kepada anaknya. Karena cinta dan tanggung jawab akan memunculkan ikhtiar yang maksimal untuk memberikan yang terbaik kepada anaknya.  


    Belajar juga kita tentang batas ikhtiar manusia. Kita belajar bagaimana kita tidak diperbolehkan putus asa dalam berikhtiar. Yakni ikhtiar dalam mempersempahkan sesuatu yang terbaik bagi anak kita. Cinta, pendidikan, dan yang lainnya.  Setelah ikhtiar maksimal maka tawakkal merupakan batas gerak manusia.


    Terbesar bagiamana kita juga belajar tentang keikhlasan atas semua yang telah diputuskan oleh Sang Maha Penguasa Takdir. Sejatinya dengan Pak RK kita belajar menjadi seorang ayah sejati. Ayah yang hanya sekadar dititipi oleh Sang Maha Pemilik. Sebesar apapun cinta seorang Ayah kepada anaknya namun ketika Sang Pemiliki Sejati sudah memutuskan untuk mengambil maka yang bisa dilakukan hanya ikhlas dan ridlo. Itulah sesungguhnya yang menjadi tujuan hidup manusia. Mencari ridlo Allah atas semua yang telah Allah putuskan untuk hamba-Nya.  


    Turut Berduka Cita Pak RK dan keluarga atas musibah yang menimpa Eril. Semoga Eril mendapatkan khusnul khatimah. Terima kasih kami belajar banyak padamu, Pak RK bagaimana menjadi seorang Ayah.


 Referensi


Detik.com


Al-Quran Surah Maryam : 25


@ridwankamil

Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)