Koneksi Antar Materi Modul 3.1

Abah Jack
0

Koneksi Antar Materi Modul 3.1

oleh Joko Susilo, S.Pd.I. 

CGP Angkatan 5 Kabupaten Kudus Tahun 2022



    Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?


    Ki Hajar Dewantara telah meletkkan dasar-dasar Pendidikan bagi bangs akita. Beliau sudah meletakkan Pratap Triloka sebagai pijakan bagi pembangunan pendidikan di Indonesia. Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Pada konsep yang di gagas oleh Ki Hajar Dewantara ini semua insan pendidikan didorong aktif mengambil perannya dalam dunia pendidikan. Ing Ngarsa Sung Tuladha, jika di depan memberi teladan. Ing Madya Mangun Karsa, Jika berada di tengah memberi semangat. Tut Wuri Handayani, jika dari belakang memberi dukungan.


    Peran guru sebagai pemimpin pembelajaran sangatlah kompleks. Ia bisa berada di posisi terdepan dalam pembelajaran. Ia juga seringkali berada di tengah-tengahnya. Acapkali ia berada di posisi belakang. Semua posisi mengharapkan konstribusi masing-masing. Jika ia berada di depan maka maka ia harus bisa memberikan teladan bagi semua yang dipimpinnya. Posisi di depan inilah yang memberikan tantangan bagi guru untuk memberikan peran pentingnya dalam mengambil keputusan. Sebagai pihak yang di depan tentu semua pengambilan keputusan yang diambil akan memberikan banyak dampak bagi pihak yang dipimpinnya atau lingkungan sekitarnya.


    Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?


    Setiap guru sebagai pribadi memiliki nilai-nilai yang sudah tertanam dalam dirinya. Nilai itu bisa bersumber dari proses pendidikan yang dilaluinya, agama yang dianutnya,  bisa berasal dari adat dan budaya yang dimilikinya ataupun berasal dari proses lain yang dilakukannya. Nilai yang sudah tertanam kuat ini tentu mau tidak mau akan memberikan pengarauh pada setiap pengambilan keputusan yang dilakukannya. Nilai-nilai ini kemudian membentuk cara berpikir dalam pengambilan keputusannnya.  


    Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.


    Pada tahapan materi pengambilan keputusan dengan kegiatan coaching (bimbingan) yang gtelah diberikan oleh penamping atau fasilitator telah memahamkan dan memberikan kejelasan tentang konsep pengambilan keputusan beserta langkah yang harus dilakukan. Banyak faktor yang memengaruhi ketika kita akan mengambil keputusan.   Terkait efektif atau tidaknya Kembali kepada faktor yang memengaruhinya.


    Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?


    Aspek sosial dan emosional yang dimiliki guru tentu sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan yang diambilnya. Proses pengambilan keputusan ini membutuhlan banyak pangkah. Mulai dari paradigma pengambilan keputusa, prinsip  pengambilan keputusan, hingga 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Konsidi guru ketika aspek social dan emosionalnya sedang dalam masalah tentu tidak akan mendapatkan keputusan yang tepat.  


    Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?


Sekali lagi karena nilai yang dimiliki seorang guru akan sangat berpengaruh dalam proses pengambilan keputusannya. Jika nilai-nilai kebajikan universal dengan kuat tertanam pada diri guru sebagai pemimpin pembelajaran tentu ketika pengambilan keputusan ini akan membawa keputusan yang bernilai kebajikan universal yang dia miliki. 


    Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.


Satu pengambilan keputusan akan berpengaruh pada banyak hal. Satu pengambilan keputusan juga pasti melibatkan banyak pihak.  Sehingga jika pengambilan keputusan tersebut dilakakukan dengan melibatkan banyak pihak yang memiliki kepentingan tentu akan lebih mudah dalam memecahkannya. Suatu keputusan memang belum tentu bisa memuaskan semua pihak tetapi dengan melibatkan banyak pihak kemudian menggunakan langkah-langkah yang sudah ditentukan.


    Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?


    Langkah-langkah yang biasanya digunakan dalam lingkungan sekolah kami dalam menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini diantaranya : a). Mengidentifikasi kasus b). memgumpulkan, mengklarifikasi, bermusyawarah dengan melibatkan pihak yang terkait. c). mempertimbangkan madharat dan manfaat d). pengambilan keputusan. e).  evaluasi keputusan. 


    Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?


    Pada dasarnya setiap pengambilan keputusan yang diambil guru sebagai pemimpin pembelajaran haruslah bermuara pada kemerdekaan murid-murid kita. Maka sudut pandang dan pertimbangan utama kita adalah murid-murid kita. Bagaimana dengan keputusan yang kita ambil bisa memberikan jalan bagi murid kita untuk mengembangkan potensi dalam dirinya.


    Perbedaan yang dimiliki oleh murid kita tentu keniscayaan. Kita tidak dapat menolaknya. Tindakan kita sebagai guru tentunya harus memberikan jalan bagi murid kita yang berbeda-beda tersebut untuk berkembang maksimal. Pembelajaran yang berdiferensiasi menjadi salah satu jalan akan perbedaan murid-murid kita dalam mewadahi potensinya untuk berkembang. Pertimbangan yang matang dalam merencanakan pembelajaran berdiferensiasi tentu mutlak dibutuhlan. Analisa data murid, potensi, kecenderungan belajar, minat dan lainnya sangat dibutuhkan. Jika hal ini bisa dilakukan tentunya akan menghasilkan pembelajaran berdifernsiasi yang bisa mewadahi murid kita untuk berkembang dengan maksimal.  


    Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?


    Setiap keputusan yang diambil oleh guru sebagau pemimpin haruslah berpihak kepada murid. Sekali lagi karena semua tindakan yang dilakukan oleh guru di lingkup sekolah merupakan untuk murid. Termasuk ketika guru mengambil sebuah keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran akan berimbas pada murid. Murid yang mendapatkan haknya dengan baik dan menerima setiap proses pembelajaran dengan baik pula akan berpotensi tercapaiknya tujuan pembelajaran yakni mengantarkan murid-murid agar menjadi manusia seutuhnya di masa depan.  


    Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?


    Modul ini memahamkan saya betapa pentingnya proses pengambilan keputusan yang tepat dan berpihak pada murid. Terutama ketika dalam kasus dilema etika dan bujukan moral. Sekolah sebagai sebuah institusi moral harus bisa mengimplementasikan penanaman nilai-nilai etika kepada murid-muridnya. Ketika murid-murid ini tertanam etika yang kuat maka akan menjadi bekal yang sangat berarti untuk masa depannnya.


    Pengambilan keputusan ini sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang tertanam dalam diri guru. Sehingga nilai-nilai kebajikan yang universal ini haruslah dimiliki oleh guru sebagai pemimpin pembelajaran. Selain nilai-nilai dalam diri guru, visi seorang juga sangat menentukan. Bagaimana dengan visi yang kuat untuk membuat perubahan akan sangat memengaruhi seluruh tindakan guru. Proses ketika seorang guru bertindak sebagai pemimpin pembelajaran pun harus memerhatikan setiap perbedaan potensi yang dimiliki murid. Dikuatkan dengan proses supervise akademik dan berbasis coaching.


    Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?


    Dilema etika merupakan kondisi ketika ada pilihan benar melawan benar. Sedangkan bujukan moral merupakan keadaan ketika dihadapkan pilihan antara benar melawan salah. 4 paradigma pengambilan keputusan merupakan sudut pandang ketika kita mau mengambil keputusan pada kasus dilema etika atau bujukan moral, yakni  individu melawan masyarakat, kebenaran melawan kesetiaan, keadilan melawan belas kasihan, jangka panjang melawan jangka pendek. 3 Prinsip pengambilan keputusan merupakan dasar ketika kita mau mengambil keputusan apakah menggunakan dasar berpikir berbasis hasil akhir yakni tujuan akhir dari sebuah keputusan, berpikir berbasis peraturan yakni dasar pengambilan keputusan adalah peraturan yang telah ada, serta berpikir berbasis rasa peduli yakni ketika pengambilan keputusan berdasarkan rasa peduli atau kasihan terhadap pilihan yang ada.  9 langkah pengambilan keputusan merupakan langkah praktis dalam menentukan pengambilan keputusan yang tepat.  


    Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?


    Saya pernah menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dalam situasi dilema moral. Bedanya setelah mempelajari modul ini saya mejadi paham ada paradigma yang harus saya gunakan dalam mengambil keputusan, ada prinsip yang harus saya terapkan juga serta 9 langkag praktis yang harus saya terapkan untuk bisa mendapatkan keputusan yang baik.


    Bagaimana dampak mempelajari konsep  ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?


    Saya menjadi paham apa yang akan saya lakukan jika bertemu dengan kasus dilema etika dan bujukan moral. Selain itu juga saya memiliki sudut pandang baru terhadap penyelesiain sebuah kasus. Bagaimana agar bisa mengambil keputusan yang baik.  


    Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?


    Sangat penting. Sebagai individu saya mendapatkan ilmu baru dalam menyelesaiakn kasus terutama untuk kasus dilema etika dan bujukan moral. Sebagai pemimpin apalagi. Saya harus lebih jernih, lebih obyektif, lebih mengedepankan tujuan akhir pembelajaran yakni yang berpihak kepada murid.

Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)